Banyak hal
unik, lucu, bahkan aneh saat PKTM II Gabungan PD IPM Se-Banten berlangsung. Mulai
dari kekonyolan-kekonyolan yang memang dasar orang-orang konyol, sampai kebetulan-kebetulan
yang kalau dipikir-pikir otak konyol jadi lucu. Apa aja itu? Let’s check it
out!
- Tanfidz
dikira odol.
Ini
sih gara-gara paleng, kurang tidur gara-gara fokus mikirin nasib peserta.
Apalagi sebagai Ketua Tim Materi. Yupz, pelaku kekonyolan ini adalah saya
sendiri. Sifat pelupa dan dua alasan tadi itu membuat saya bertingkah abnormal.
Kejadiannya begini, sudah saya siapkan itu odol untuk dimasukkan ke plastik
peralatan mandi lain.
Waktu itu di sekitar odol itu ada tanfidz (HPT) yang sudah saya baca-baca semalam. Entah apa pasal, yang saya ambil malah tanfidz itu, ketika nyadar reflex saya teriak “Lha, koq” yang membuat teman-teman yang ada di ruangan itu nyengir kuda. Saya pun bergegas ke kamar mandi dan bingung tidak menemukan odol di dalam plastik. Ehm, ya iyalah orang tadi odol ketuker sama tanfidz, dan pas tanfidz dibalikkin, saya gak ambil odolnya. Gak usah dibayangin gimana jadinya cengiran kuda temen-temenku itu ketika tahu kejadian itu secara utuh. Yang jelas, gara-gara itu saya selalu hati-hati untuk memegang tanfidz, takut dicengin. Haha,
Waktu itu di sekitar odol itu ada tanfidz (HPT) yang sudah saya baca-baca semalam. Entah apa pasal, yang saya ambil malah tanfidz itu, ketika nyadar reflex saya teriak “Lha, koq” yang membuat teman-teman yang ada di ruangan itu nyengir kuda. Saya pun bergegas ke kamar mandi dan bingung tidak menemukan odol di dalam plastik. Ehm, ya iyalah orang tadi odol ketuker sama tanfidz, dan pas tanfidz dibalikkin, saya gak ambil odolnya. Gak usah dibayangin gimana jadinya cengiran kuda temen-temenku itu ketika tahu kejadian itu secara utuh. Yang jelas, gara-gara itu saya selalu hati-hati untuk memegang tanfidz, takut dicengin. Haha,
- Bisuuuul?
Alamaak….
Seperti
yang sudah saya ceritakan dipostingan sebelumnya, bahwa bisul yang tiba-tiba
nongol di pantat sebelah kiri, membuat jalan pincang, susah duduk, susah shalat
sampe diketawain dan jadi bahan becandaan banyak orang memang sangat menggangu.
Tapi satu hal yang tidak disadari semuanya
waktu itu, bahwa ada juga salah satu peserta yang juga bisul, tapi di tangan
kiri.
“Jadi,
apa nama angkatan kalian?” Saya memancing anak-anak yang kelamaan mikir nama
angkatan, dan usulan yang ada pun mereka tidak setuju.
“Asal
jangan Bisul 13 aja” lanjutku ke ketiga belas peserta itu.
“Eh,
bisa itu kak, bisul 13!” di luar dugaan, Krisa, peserta dari Cilegon nyeletuk.
Hek?!
“BISUL,
Bisa, Serius, Ungul” Krisa mengeja perlahan. Yang langsung diamini semua
peserta dan fasiltator sambil tertawa geli. Tawa mereka makin jadi ketika
melihat tampang keberatanku.
Ebuseet,
apakah ini bisul yang membawa berkah? Entahlah.
- Baju
kita pasangan? Dih!
Kebetulan
gak sampai di situ, ketika besok siangnya outbond ke alun-alun kota, baju pasangan
kembali terjadi, kali ini bukan dua-dua tapi antar peserta dan fasilitator.
Semua yang dipake fasilitator waktu itu pasti mengandung warna merah termasuk
mobil yang dibawa ‘sopir’ kita, hehe. Sedangkan peserta memakai pakaian yang
serba kuning. Hmm, kadang memang dunia penuh dengan lelucon.
- Ketawa
membawa dosa.
Ini
nih konyol yang gak niat sama sekali (tadinya). Waktu itu tim materi sampe gak
tidur sedetikpun setelah materi terakhir, evaluasi dan rapat khusus tim materi.
Karena waktu sudah subuh, tanpa dikomandoi all personel tim materi satu persatu
mengambil wudhu. Nah, waktu giliran nentuin siapa yang jadi imam, kita bingung,
karena yang lain segan sedangkan saya sedang bisul (hehe) takut mengundang tawa
mereka jika dipaksain. Alhasil majulah salah seorang personel tim materi yang berbadan
paling besar, tampang serem (demi ketertiban dan keamanan dunia, nama
dirahasiakan, he). Tahu apa yang terjadi
berikutnya?
Siapapun
pasti tak akan menyangka jika suara merdu mendayu-dayu itu keluar dari badan
orang sebesar dan seserem itu. Maka hanya soal waktu tawa yang para makmum awalnya
tahan-tahan itu pecah membuyarkan konsentrasi shalat.
Puas
terpingkal-pingkal, kami sepakat ganti imam. Tapi tensi humor sudah kadung naik
ke permukaan, meski imam kali ini gak lucu suaranya, tapi tawa akhirnya meledak
lagi. Alhasil, kami akhirnya shalat sendiri-sendiri di ruangan yang
berbeda-beda. Sadar jika diteruskan kami akan kehilangan waktu shalat dan
membuat setan ikut terbahak-bahak.
- Dikepung
militer? Wow!
Haha,
ini sih kebetulan aja, pas pengarahan untuk outbond, di sekitar kami memang berseliweran
para militer yang sedang bersih-bersih. Tampang para peserta seperti sedang
dikepung militer dalam artian sesungguhnya, sehingga meski sudah berusaha
membuat lelucon demi mencairkan suasana, tetap saja muka mereka terlihat siaga
dan gak ngeh kalau saya sedang melucu. Ketika saya bilang, “mulai”, mereka
tanpa sadar segera bergerak taktis bak militer. Entahlah, berada di kerumunan
militer membuat ketularan semangatnya kali ya? Heu.
- Tukang
becak itu pun berlalu, beuh..
Ini
nih yang gak kalah lucu, di outbond itu kan masing masing kelompok peserta
diberi tugas wawancara yang objeknya sudah ditentukan. Beberapa kelompok lain
sih walaupun susah tapi akhirnya dapat juga. Lha, giliran kelompok yang kami
kira gampang, malah ditolak mentah-mentah. Ya, tukang becak, objek wawancara
kelompok Krisa. Pas bilang mereka mau wawancara, dengan PD-nya si tukang becak
bilang, “Eggak-enggak, saya sedang sibuk” Padahal gak lagi ngapa-ngapain. Entah
memang dia kerasukan jin bermental bos atau tampang Krisa, CS. yang nyeremin,
yang jelas si tukang becak pun segera berlalu. Beuh !
Selain
hal-hal di atas sebenarnya masih banyak hal konyol yang tidak saya ceritakan,
entah itu karena pegel ngetik ataupun memang tak layak dibagi ke khalayak umum.
Yang
jelas jika pembaca cerdik menyimpukan, dari semua hal konyol yang saya
ceritakan, ternyata saya sendiri yang paling sering membuat keonaran. Karena
saya dasarnya emang konyol. Hahaha, puas?!
Photo : Doc. Pribadi
Photo : Doc. Pribadi
No comments:
Post a Comment