Thursday, July 11, 2013

Untold BISUL Story; Dari Bisul Sampe Dicuekin Tukang Becak




Banyak hal unik, lucu, bahkan aneh saat PKTM II Gabungan PD IPM Se-Banten berlangsung. Mulai dari kekonyolan-kekonyolan yang memang dasar orang-orang konyol, sampai kebetulan-kebetulan yang kalau dipikir-pikir otak konyol jadi lucu. Apa aja itu? Let’s check it out!



  1. Tanfidz dikira odol.
Ini sih gara-gara paleng, kurang tidur gara-gara fokus mikirin nasib peserta. Apalagi sebagai Ketua Tim Materi. Yupz, pelaku kekonyolan ini adalah saya sendiri. Sifat pelupa dan dua alasan tadi itu membuat saya bertingkah abnormal. Kejadiannya begini, sudah saya siapkan itu odol untuk dimasukkan ke plastik peralatan mandi lain.
Waktu itu di sekitar odol itu ada tanfidz (HPT) yang sudah saya baca-baca semalam. Entah apa pasal, yang saya ambil malah tanfidz itu, ketika nyadar reflex saya teriak “Lha, koq” yang membuat teman-teman yang ada di ruangan itu nyengir kuda. Saya pun bergegas ke kamar mandi dan bingung tidak menemukan odol di dalam plastik. Ehm, ya iyalah orang tadi odol ketuker sama tanfidz, dan pas tanfidz dibalikkin, saya gak ambil odolnya. Gak usah dibayangin gimana jadinya cengiran kuda temen-temenku itu ketika tahu kejadian itu secara utuh. Yang jelas, gara-gara itu saya selalu hati-hati untuk memegang tanfidz, takut dicengin. Haha,
  1. Bisuuuul? Alamaak….
Seperti yang sudah saya ceritakan dipostingan sebelumnya, bahwa bisul yang tiba-tiba nongol di pantat sebelah kiri, membuat jalan pincang, susah duduk, susah shalat sampe diketawain dan jadi bahan becandaan banyak orang memang sangat menggangu. Tapi  satu hal yang tidak disadari semuanya waktu itu, bahwa ada juga salah satu peserta yang juga bisul, tapi di tangan kiri.
“Jadi, apa nama angkatan kalian?” Saya memancing anak-anak yang kelamaan mikir nama angkatan, dan usulan yang ada pun mereka tidak setuju.
“Asal jangan Bisul 13 aja” lanjutku ke ketiga belas peserta itu.
“Eh, bisa itu kak, bisul 13!” di luar dugaan, Krisa, peserta dari Cilegon nyeletuk.
Hek?!
“BISUL, Bisa, Serius, Ungul” Krisa mengeja perlahan. Yang langsung diamini semua peserta dan fasiltator sambil tertawa geli. Tawa mereka makin jadi ketika melihat tampang keberatanku.
Ebuseet, apakah ini bisul yang membawa berkah? Entahlah.
  1. Baju kita pasangan? Dih!
Ini yang lucu juga, ketika materi berlangsung aku langsung terpaku pada dua orang peserta yang berbaju merah sama. Aku palingkan muka ke peserta yang lain, eh sama juga warnanya, pink dan pink. Dan yang lain, ada yang batik-sama batik, kemeja item dan kemeja item, volkadot dan volkadot, putih dan putih. Olala… Intinya semua baju peserta dan fasilitator bahkan pemateri yang ada di ruangan itu waktu itu ada pasanganya atau samaan tiga orang. Ck, ck..
Kebetulan gak sampai di situ, ketika besok siangnya outbond ke alun-alun kota, baju pasangan kembali terjadi, kali ini bukan dua-dua tapi antar peserta dan fasilitator. Semua yang dipake fasilitator waktu itu pasti mengandung warna merah termasuk mobil yang dibawa ‘sopir’ kita, hehe. Sedangkan peserta memakai pakaian yang serba kuning. Hmm, kadang memang dunia penuh dengan lelucon.
  1. Ketawa membawa dosa.
Ini nih konyol yang gak niat sama sekali (tadinya). Waktu itu tim materi sampe gak tidur sedetikpun setelah materi terakhir, evaluasi dan rapat khusus tim materi. Karena waktu sudah subuh, tanpa dikomandoi all personel tim materi satu persatu mengambil wudhu. Nah, waktu giliran nentuin siapa yang jadi imam, kita bingung, karena yang lain segan sedangkan saya sedang bisul (hehe) takut mengundang tawa mereka jika dipaksain. Alhasil majulah salah seorang personel tim materi yang berbadan paling besar, tampang serem (demi ketertiban dan keamanan dunia, nama dirahasiakan, he). Tahu  apa yang terjadi berikutnya?
Siapapun pasti tak akan menyangka jika suara merdu mendayu-dayu itu keluar dari badan orang sebesar dan seserem itu. Maka hanya soal waktu tawa yang para makmum awalnya tahan-tahan itu pecah membuyarkan konsentrasi shalat.
Puas terpingkal-pingkal, kami sepakat ganti imam. Tapi tensi humor sudah kadung naik ke permukaan, meski imam kali ini gak lucu suaranya, tapi tawa akhirnya meledak lagi. Alhasil, kami akhirnya shalat sendiri-sendiri di ruangan yang berbeda-beda. Sadar jika diteruskan kami akan kehilangan waktu shalat dan membuat setan ikut terbahak-bahak.
  1. Dikepung militer? Wow!
Haha, ini sih kebetulan aja, pas pengarahan untuk outbond, di sekitar kami memang berseliweran para militer yang sedang bersih-bersih. Tampang para peserta seperti sedang dikepung militer dalam artian sesungguhnya, sehingga meski sudah berusaha membuat lelucon demi mencairkan suasana, tetap saja muka mereka terlihat siaga dan gak ngeh kalau saya sedang melucu. Ketika saya bilang, “mulai”, mereka tanpa sadar segera bergerak taktis bak militer. Entahlah, berada di kerumunan militer membuat ketularan semangatnya kali ya? Heu.
  1. Tukang becak itu pun berlalu, beuh..
Ini nih yang gak kalah lucu, di outbond itu kan masing masing kelompok peserta diberi tugas wawancara yang objeknya sudah ditentukan. Beberapa kelompok lain sih walaupun susah tapi akhirnya dapat juga. Lha, giliran kelompok yang kami kira gampang, malah ditolak mentah-mentah. Ya, tukang becak, objek wawancara kelompok Krisa. Pas bilang mereka mau wawancara, dengan PD-nya si tukang becak bilang, “Eggak-enggak, saya sedang sibuk” Padahal gak lagi ngapa-ngapain. Entah memang dia kerasukan jin bermental bos atau tampang Krisa, CS. yang nyeremin, yang jelas si tukang becak pun segera berlalu. Beuh !
Selain hal-hal di atas sebenarnya masih banyak hal konyol yang tidak saya ceritakan, entah itu karena pegel ngetik ataupun memang tak layak dibagi ke khalayak umum.

Yang jelas jika pembaca cerdik menyimpukan, dari semua hal konyol yang saya ceritakan, ternyata saya sendiri yang paling sering membuat keonaran. Karena saya dasarnya emang konyol. Hahaha, puas?!

Photo : Doc. Pribadi

No comments:

Post a Comment