Monday, August 7, 2017

"Kaos Ketjeh, #etaterangkanlah"

Sineprint ini just for fun, dibuat saat lelah usai acara Jambore Sastra Nasional ALF 2017. Dengan penampakan spesial Nadia Silvarani, Aqmarina Andira dan Ira Wulandari (Rumah Cerita), Putri Minangsari dan Abdul Qowi Bastian (UNMASKED Poetry), Clarasia Kiki,  peserta Jambore Sastra Nasional Rumah Cerita, dan tentunya para volunteer kece Jambore yang menjadi keluarga baru yang seru. Semoga ini menjadi pengingat yang lucu untuk kebersamaan singkat kita yang menakjubkan ya guys! ;-)


Friday, July 7, 2017

“Prison, Book, and I”


“That’s all the freedom we can hope for – the freedom to choose our prison. – L.M. Montgomery

Kurang dari seminggu lagi hari Raya Idul Fitri 1438 H menjelang. Wajah para remaja tangguh itu diliputi kebingungan. Bukan hal yang terlalu serius sebenarnya jika dibandingkan pengalaman mereka tahun kemarin yang benar-benar dilanda krisis menguji jiwa relawan muda mereka, namun hal yang sedang mereka hadapi kali ini tak bisa dipecahkan begitu saja. Dalam lingkar rapat di atas ubin dingin sebuah aula gedung yang telah banyak menyokong kegiatan mereka itu, mereka termenung memikirkan jalan keluar dari permasalahan pelik mengingat hal tersebut adalah tantangan yang melibatkan tidak sedikit orang.

Sebelumnya mari kita mundur ke persis satu tahun lalu, saat belasan pelajar SMP dan SMA yang direkrut oleh sebuah komunitas literasi -yang tentunya sering bersentuhan dengan permasalahan sosial, itu baru saja selesai ditraining selama beberapa hari untuk sebuah program. Program yang mungkin agak jarang diiukuti oleh remaja seusia mereka. Mereka hendak diterjunkan ke kampung pelosok untuk mengabdi selama seminggu, menyebar semangat mebaca, dan belajar bersama. Hal tersebut terdengar mudah saja jika jaraknya dekat, tetapi ini ada di ujung pulau di tepi Samudera Hindia. Dengan medan tempuh yang sulit dijangkau karena kondisi jalan yang rusak parah –yeah,  tak perlu sulit membayangkan trayek yang dimaksud karena sering masuk acara TV khusus program ‘orang-orang terbelakang’, dan tanpa diberi honor bahkan uang transport sedikitpun. Malahan mereka diawal harus membayar biaya untuk konsumsi pelatihan dan sudah diwanti-wanti jika selama proses pengabdian, mereka harus rela untuk iuran jika ada hal-hal di luar perkiraan.

Tuesday, September 30, 2014

Kisah Kita (Behind the Song)


Laganya udah kaya artis punya lagu top aja ya, pake bikin ‘behind the song’ segala. Tapi meskipun lagu ini sederhana dan tidak (atau mungkin belum, amin J ) berarti bagi banyak orang, lagu ini sangat berarti bagi kami yang merasa ‘Kita’, sehingga lagu ini sempat juga dijadikan theme song pada drama yang dibuat secara sederhana pula pada perpisahan siswa/i MTsM & MAM Kubangkondang, Mei 2014 dengan judul yang sama. Anggap saja ini mengenang kenangan yang belum lama berlalu tapi kami sudah merindukannya, atau mengabadikan kenangan itu selama-lamanya.
Ø  How it begin
Awal mula terciptanya lagu ini adalah saat suatu malam saya sedang menginap di rumah Rufi

Monday, February 10, 2014

TiBo; Bukan Ci*man Pertamaku

Waktu kecil, gua suka banget melihara kucing. Saking sukanya, gua ama kucing peliharaan gua kaya punya ikatan bathin, jadi kaya saling ngerti bahasa masing2.
Kucing yang paling gua ingat adalah sepasang kucing yang gua namain Tiwi dan Bojes (waktu itu lagi ngefans sama artis dari ajang pencarian bakat, hihihi).
Gua sering ngalamin suka dan duka sama mereka (beugh), TiBo sering nemenin gua belajar dengan melingkar ngorok di kaki gua, walau kadang juga ribut saling colek saling gigit, nemenin nonton TV dengan posisi lucu dan tak terbayangkan; si Tiwi tiduran di ketiak gua karena gua posisinya nidurin tangan, setelah jilatin-jilatin tubuh dan mendesah seolah melepas penat, kemudian nyamping dengan sebelah tangannya meluk gua, lalu kalo datang Bojes, biasanya dia suka tidur di atas perut gua. Kadang si Tiwi naek ke atas TV dan ngegerak-gerakin tangannya seolah ingin nangkep orang yang ada di dalam TV sampe gua bengong dan bingung mau ngapain selain merhatiin gemes dan cekikikan, dan masih banyak cerita lain yang mungkin entar-entaran aja gua ceritainnya. Keburu kebelet nih nyeritain kejadian sangat indah di malam yang menyeramkan itu.

Saturday, October 19, 2013

Ups, Salah!



            Sebagai seorang pelupa, udah gak aneh kalo tiba-tiba ketinggalan barang, lupa nyimpen, salah ambil barang tahunya punya orang (he), nyasar, salah naek angkot, salah manggil nama orang, dan lain lain sebangsa dan senegaranya he.
            Tapi kalau sampai salah SMS (baca yang lengkep) SMS yang berisi nama orang yang jadi objek, dengan kata lain mau ngomongin orang itu ke temen kita tapi SMS tersebut malah dikirim ke orang yang diomongin! Oh My God!
            Setidaknya, yang ku ingat kejadian itu udah tiga kali. Untungnya (orang Indonesia selalu untung, he) orang-orang itu gak marah. Aneh dan bingung sih iya.
            Masih gak kebayang ngerinya kalo ngalamin itu?
            OK, mari kita rangking tingkat kengerian kalo salah ngirim SMS!