Thursday, December 20, 2012

In Memoriam with VJ Vicky



Pagi itu tiba-tiba saja kita sudah kembali asyik berdiskusi. Padahal tak seperti biasanya, malam itu kau terlihat tak bergairah untuk berdisusi kembali bahkan untuk sekedar mengomentari kesialanku yang nyasar sampai ke terminal Merak (karena ketiduran) saat hendak datang ke tempat nongkrong kita seperti biasa jika akan ada acara di Cilegon.
Oya, aku baru ingat rupanya pertanyaan spontan Rizky Destriane dan jawaban tak siapku karena terus didesak olehnya membuatmu tak kuasa juga untuk tetap stay cool (yang bukan kebiasaanmu itu).
Teori demi demi teori pun bermuncuan. Penjelasan ngalor ngidul sampai ke yang serius telah diungkapkan, tapi Rizky Destriane tetap tak puas dengan jawaban kita membuat kita merasa harus kembali memeras otak  untuk mencari jawaban yang ‘pas’.
Tapi sayang, karena acara hari itu akan segera dimulai diskusi kita tentang air itu terpaksa discoursing untuk waktu yang tak jelas berapa lama. Tapai kita sepakat untuk melanjutkan diskusi itu kapan-kapan.
Tapi bro, aku sungguh mengira kamu sedang becanda saat suatu malam sebuah SMS yang memberitahukan kamu hilang di sungai (Sat, Dec 15th ’12). Ah, barangkali kamu sedang menjahili teman-temanmu termasuk teman-teman IPM se-Banten yang sayang padamu karena sikapmu yag selalu positif, spontan dan membawa suasana ceria. Do’a-do’a pun mulai dipanjatkan teman-teman semua meskipun setengah tidak percaya akan berita kehilanganmu itu.
Aku yakin semua teman yang mengetahui kabar kehilanganmu itu mulai melayangkan ingatannya saat sedang bersamamu. Bagiku sendiri, kamu penting, karena selain kamu menjadi penunggu setia sekre IPM Cilegon (yang artinya tiap kali ke Cilegon aku pasti punya tempat mampir) diam-diam aku iri padamu. Hidupmu sederhana, tapi kamu mandiri. Dan aku yakin pastinya karena kamu rajin kamu menadapatkan beasiswa full untuk kuliahmu itu, terlebih di saat seseru apapun kita becanda kamu selalu mengutamakan shalat lima waktu. Ah, aku sungguh iri padamu.
            Makanya, aku sungguh sangat tidak percaya saat besoknya kabar mengejutkan yang sungguh sangat tidak lucu itu ku terima. Hari minggu siang itu setelah melibatkan Tim SAR untuk mencari keberdaaanmu di Sungai di Padarincang, Serang itu, yang mereka temukan hanya jasadmu.
            Bro, sungguh aku masih tidak percaya Aku tak sabar untuk segera melihat keberadaanmu, tapi sayangnya keadaan baru mengijinkanku datang ke tempat kelahiranmu esok hari.  Padahal kau sudah harus menginap di sekre abadimu secepat mungkin yang berarti malam ini juga (usai autopsi dan perjalanan dari Serang ke Cilegon).
            AKu masih tidak percaya meski sudah dengan jelas orangtuamu dengan gamblang menceritakan kronologi ‘kepergianmu’ termasuk memperlihatkan fotomu saat sudah tinggal jasad. Benda-benda milikmu masih begitu hidup, familiar di ingatanku.
            Hingga saat akhirnya ibumu menunjukan letak sekretariat barumu akupun mulai berusaha percaya.
            Bro, bagiku, bagi kami, semangatmu, semangat belajarmu yang luar biasa itu masih begitu hidup. Maka biarlah kami mengenang semangat itu untuk meneruskan perjuangan kami.
            Keceriaanmu selalu menyenangkan untuk kami kenang, maka biarkanlah kenangan itu tetap hidup diantara kami.
            Semoga kaupun disana tetap ‘ceria’ kawan. Rest in peace. Mungkin Tuhan  akan berkenan mempertemukan kita suatu saat nanti meneruskan diskusi kita tentang air saat air yang akhirnya juga memisahkan jasad dan ‘kamu’.
            Dan terimakasih sebelum kau pergi kau meninggalkan sebuah quote yang indah. Katamu “Hidup itu hanya untuk menunggu mati”. Kau tahu, selama ini kan kamu yang selalu menagih SMS Inspirasi dari ku. Kali ini kau begitu menginspirasiku.
            Selamat jalan VJ Vicky !

Photo : dok. fb VJ Vicky


3 comments:

  1. aku jadi penasaran, gimana aku dikenang nanti :')
    kang aep emang baik banget. muga bahagia di sana

    ReplyDelete
  2. :)
    ya, kadang aku juga mikir gitu.
    makanya, gak pengen jd org yang 'biasa2 saja', supaya kenangannya berbeda.

    ReplyDelete