Laganya udah kaya artis punya
lagu top aja ya, pake bikin ‘behind the song’ segala. Tapi meskipun lagu ini
sederhana dan tidak (atau mungkin belum, amin J
) berarti bagi banyak orang, lagu ini sangat berarti bagi kami yang merasa ‘Kita’,
sehingga lagu ini sempat juga dijadikan theme
song pada drama yang dibuat secara sederhana pula pada perpisahan siswa/i MTsM
& MAM Kubangkondang, Mei 2014 dengan judul yang sama. Anggap saja ini
mengenang kenangan yang belum lama berlalu tapi kami sudah merindukannya, atau
mengabadikan kenangan itu selama-lamanya.
Ø How
it begin
Awal mula
terciptanya lagu ini adalah saat suatu malam saya sedang menginap di rumah Rufi
bersama Riki. Saat-saat itu memang saya sering menginap di rumahnya Rufi, untuk
keperluan mengerjakan pekerjaan organisasi, menemani Rufi yang sering ditinggal
sendiri di rumahnya oleh orangtuanya yang sering keluar rumah, atau hanya
sekedar iseng tapi menghasilkan, seperti mendesain apalah atau membuat apalah.
Nah, biasanya kalau ‘boring’ Rufi suka menyelinginya dengan membetot gitar
kesayangannya. Dengan kemampuannya membetot gitar yang lumayan, hasil belajar
otodidak kita sering asyik berakustik ria, sering tak peduli suara kami
didengar seperti apa. J
Hingga suatu saat, Rufi nyeletuk mengajak membuat sebuah lagu yang awalnya saya
tanggapi malas-malasan, tapi saat Rufi terus mendesak, akhirnya disepakati,
Rufi yang mencari kuncinya, saya yang mencari lirik dan mengarang nada. Fokus
kita pada waktu itu adalah bagaimana lagu ini bisa asyik didengar tapi mewikili
perasaan ‘Kita’ saat menyanyikannya yang selama ini telah berjuang bersama-sama
di organisasi yang telah membesarkan kami, IPM. Dan dengan memandang sebuah
foto salah satu kegiatan organisasi yang tertempel di dinding, meluncurlah lagu
itu. Akhirnya, lagu ini sering dinyanyikan kalau kita-kita lagi pada kumpul,
dan Hazusea (orang yang sering jadi simpatisan organisasi kita) didaulat
menjadi pasangan duet saya, dan Rufi menggonjreng gitar dan back vocal, sementara teman-teman yang
lain cukup puas menjadi paduan suara untuk meramaikan :D
Lagu ini belum
sampai pada tahap recording,
mudah-mudahan bisa, suatu saat nanti. J
Ø Lyric
“Kisah Kita”
Perjuangan kita,
kusadari tlah menjadi kenangan
Kenangan yang
indah, tak terlupakan
Kisah hidup kita
kini telah menjadi berbeda
Kau dan aku
semua telah terpisah
Reff : Kawan, dengarkanlah lagu indah ini
Yang
tercipta untuk kita
Kisah hidup kita
kini telah menjadi berbeda
Kau dan aku
semua telah terpisah
Reff : Kawan, dengarkanlah lagu indah ini
Yang
tercipta untuk kita
Kawan,
mungkin semua bisa terulang kembali
Masa lalu melangkah bersama..
Mungkin kita tak
lagi bersama,
Mungkin kita
jauh dan berbeda,
Tapi inilah,
kisah kita
Ø The
characters and supporters
Karakter-karakter
yang ditampilkan disini adalah yang melatarbelakangi terciptanya lagu ini atau
turut serta dalam drama ‘Kisah Kita’, berdasarkan sudut pandang saya..
Perlu
diperhatikan disini, saya memperlakukan mereka semua seperti bagian dari saya
sendiri, mereka, adik-adik saya, teman, dan kadang sekaligus guru saya. Orang
lain mungkin melihat kami sebatas guru dan muridnya, atau Pembina dan yang
dibinanya, tapi bagi saya mereka adalah
orang-orang membuat saya yakin bahwa yang paling berharga dari manusia adalah
rasa kepeduliannya. Hubungan dengan mereka, atau dengan siapapun bagi saya di
bumi ini adalah sebuah partnership
yang mesti kita jalin secara tulus tanpa ragu bahwa semuanya akan sia-sia.
Semua kejadian dan apa yang kita lakukan di dunia ini pasti ada maknanya, ya
gak?
1.
Ruhuddin Firdaus (Rufi)
Awal mula memanggilnya Rufi, selain karena memang dari
singkatan namanya, juga karena saya saat itu melihat kemiripan sifat Rufi dengan
Raffy Ahmad, mirip kelakuannya yang …. ;), entah sekarang Rufi seperti apa. Yang
jelas, saya mengenal Rufi semenjak dia masih kecil, saya sempat mengajar dia
saat di sekolah dasar, dan kembali mengajarnya sat dia kelas VIII MTs
Muhammadiyah Kubangkondang. Siapapun yang mengenalnya sepintas, mungkin akan
langsung ‘takut dan pasrah’ untuk membuatnya diam dan mengikuti aturan. J Maklum, Rufi ini anak
laki-laki pertama kebanggaan orangtuanya. Entah memang sudah takdir atau memang
sudah takdir J,
saya bisa ‘bertahan’ dengan Rufi sampai akhirnya saat ini berpisah. Saya
beberapa kali mengalami pertengkaran dengan Rufi. Mungkin inilah saat-saat
dimana kami bisa saling mempelajari diri masing-masing, mengintrospeksi diri,
dan saling memaklumi dan akhirnya saling menyangi dan menerima diri kami apa
adanya. Ada momen-momen yang tak bisa saya jelaskan saat menemukan inpirasi ide
bersamanya. Karena sifatnya yang easy
come easy go namun keras kepala, yang jika kita bisa menyikapinya secara
positif, maka akan lahir sebuah ‘penemuan’. J
Insya Allah Rufi saat ini sudah jauh berubah ke arah yang lebih baik, dan
tekadnya untuk menempa diri dalam langkah meniti mimpinya kini dilanjutkan di
Pondok Pesantren Gontor 3.
2.
Dinda Uswatun Hasanah (Deeha)
Pertama kali memanggilnya Deeha, saat dia memaksa saya
membuatkannya nama beken, :P Deeha satu angkatan dengan Rufi namun besar duluan
(selain besar badannya J
) di IPM, karena mengikuti event nasional IPM yaitu muktamar di Palembang.
Semenjak itu, semangat ber-IPM Dinda menggebu-gebu dan menjadi motor dalam
berbagai kegiatan. Badannya yang terlihat dewasa, seringkali membuat saya
memperlakukannya seperti teman sebaya, sehingga membuat saya sering berkeluh
kesah kepadanya hal-hal yang tidak bisa saya ceritakan kepada yang lain, walaupun
entah dirinya memahaminya seperti apa saat itu. J
ada saat dimana saya seolah tak bisa melakukan apa-apa saat itu tanpa bantuan
Deeha. Saat ini Deeha meneruskan langkah menuju mimpinya di MAN 1 Kota Serang.
3.
Ibnu Maulana Safar (IMS)
Another freaky man! Haha. Si cool yang diam-diam
tapi.. yaa begitulah ini J
sangat sulit ditebak. Sampai sekarang saya masih tidak percaya pernah sering ‘mengerjainya’,
padahal orang yang satu ini sangat susah diatur. J
Salah satu kelebihannya adalah, kalau dia sudah dibuat yakin tentang suatu hal,
maka dia akan melakukannya sampai berhasil, apapun yang terjadi. Saat ini IMS
(nama panggilan saya padanya yang sempat dia baca jadi ‘Imas’ :D) melanjutkan
langkah kakinya di SMAN 4 Pandeglang.
4.
Mufita Hafidhah (Mooveed)
Si perempuan perkasa ini seangkatan dengan Rufi dan
Deeha sejak di MI Muhammadiyah Kubangkondang. Yakinkan saja padanya tentang
visi kita maka dia akan menjadi ‘bemper’. Dia akan melakukan pekerjaan yang tak
dikerjakan oleh teman-temannya. Mooveed adalah salah satu sosok yang membuat
saya berpikir bahwa kepribadian manusia sangatlah kompleks. Saat ini Mooveed
melangkah bersama Deeha di MAN 1 Kota Serang.
5.
Mulyana (Sumusky)
Mulyana adalah adik secara pertalian darah maupun di
organisasi sekaligus teman sepermainan, sehingga banyak sekali kejadian gila
dan ajaib yang saya lakukan bersamanya dan Hazusea. Bahkan nama ‘Sumusky’ dan ‘Hazusea’
pun lahir karena kegilaan itu. Salah satu kegilaan kami yang terabadikan adalah
sebuah video saat kami menyanyikan lagu ‘Kereta Malam’. Saat ini Mulyana
meneruskan langkah kakinya di Ma’had Sa’id bin Zaid Batam, Kepri.
6.
Imastuti (Imuz)
Si kecil mungil yang sering saya panggil anak TK ini J memang sering bikin
rame, apalagi ditambah kehadiran Yuli. Kegilaannya difoto membuat obsesi
memotret saya tersalurkan dan sering membuatnya yang tadinya antusias menjadi
lemas. Haha. Saat ini Imuz meniti mimpinya di Ibukota. Entah sudah sampai mana.
J
7.
Riki Mahesa
Jika ada orang yang sering saya ajak berantem tapi
sering saya andalkan dialah Riki. Sifatnya yang easy going dan fleksibel membuat saya sering melewatkan moment
penting dengan bantuannya. Saat ini Riki masih meniti mimpinya juga, entah
sudah sampai mana pula. J
8.
Yuli Sulistiani
Si rame yang satu ini membuat hari-hari saya sepi
sekarang. Sifatnya yang ceria dan rame memang membuat hidup suasana. Sering
jadi objek becandaan karena ramenya itu. :D
Ah, membicarakan mereka memang tidak ada habisnya. Yang
saya ceritakan diatas adalah hanya sekelumit kisah indah yang saya lewatkan
bersama mereka. Mereka yang saya ekspos itu adalah para tokoh utama ‘Kisah Kita’.
Nama-nama lain tidak kalah pentingnya dalam hidup saya di sepenggal lagu ‘Kisah
Kita’ dan dramanya itu, hanya saja tangan saya mulai pegal untuk tidak hanya
menuliskan namanya saja… J
9.
Yosi Lionita (Hazusea)
10.
Septia Devi, Gina Stefani, Mae, Ita Puspitasari,
Nida Alfaini, Lia Fauziah, Mega Utami, Rifki FH, Nursyifa, Denny Nurfatwa, Nadia
Hasanaturrohmah, Pepi Hermawan, Icha Choirunnisa, Amalia Nurrohmawati,
Yuniawati M, dll.
11.
Ade Sumiati, Nurmala, Choliah, Ika Wartika, Aris
Andani, Budiyanto, Devi Pudiana, TB. Carlos, Widi dan anak-anak PR IPM MTsM, PR
IPM MAM, PC IPM, PD IPM Pandeglang, periode 2012-2014 lain.
12.
Teman sepermainan, satu almamater, dan
pihak-pihak lain.
Ø Mean
Makna dari lagu
ini adalah untuk mengenang indahnya perjuangan bersama-sama, dan bahwa
perjuangan sejati itu tidak memiliki akhir, selama kita masih memiliki rasa
peduli.
Mengenang
perjuangan berarti menambah kembali amunisi untuk kembali berjuang, untuk
bangkit bersama-sama, menemukan mimpi masing-masing dengan saling peduli.
Sekian..
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteAku boleh tanya, apa artinya sumusky?
ReplyDeleteAku boleh tanya, apa artinya sumusky?
ReplyDeleteitu singkatan nama orangtuanya, di akhiri kata 'sky' (langit)
Delete