Tuesday, September 30, 2014

Kisah Kita (Behind the Song)


Laganya udah kaya artis punya lagu top aja ya, pake bikin ‘behind the song’ segala. Tapi meskipun lagu ini sederhana dan tidak (atau mungkin belum, amin J ) berarti bagi banyak orang, lagu ini sangat berarti bagi kami yang merasa ‘Kita’, sehingga lagu ini sempat juga dijadikan theme song pada drama yang dibuat secara sederhana pula pada perpisahan siswa/i MTsM & MAM Kubangkondang, Mei 2014 dengan judul yang sama. Anggap saja ini mengenang kenangan yang belum lama berlalu tapi kami sudah merindukannya, atau mengabadikan kenangan itu selama-lamanya.
Ø  How it begin
Awal mula terciptanya lagu ini adalah saat suatu malam saya sedang menginap di rumah Rufi
bersama Riki. Saat-saat itu memang saya sering menginap di rumahnya Rufi, untuk keperluan mengerjakan pekerjaan organisasi, menemani Rufi yang sering ditinggal sendiri di rumahnya oleh orangtuanya yang sering keluar rumah, atau hanya sekedar iseng tapi menghasilkan, seperti mendesain apalah atau membuat apalah. Nah, biasanya kalau ‘boring’ Rufi suka menyelinginya dengan membetot gitar kesayangannya. Dengan kemampuannya membetot gitar yang lumayan, hasil belajar otodidak kita sering asyik berakustik ria, sering tak peduli suara kami didengar seperti apa. J Hingga suatu saat, Rufi nyeletuk mengajak membuat sebuah lagu yang awalnya saya tanggapi malas-malasan, tapi saat Rufi terus mendesak, akhirnya disepakati, Rufi yang mencari kuncinya, saya yang mencari lirik dan mengarang nada. Fokus kita pada waktu itu adalah bagaimana lagu ini bisa asyik didengar tapi mewikili perasaan ‘Kita’ saat menyanyikannya yang selama ini telah berjuang bersama-sama di organisasi yang telah membesarkan kami, IPM. Dan dengan memandang sebuah foto salah satu kegiatan organisasi yang tertempel di dinding, meluncurlah lagu itu. Akhirnya, lagu ini sering dinyanyikan kalau kita-kita lagi pada kumpul, dan Hazusea (orang yang sering jadi simpatisan organisasi kita) didaulat menjadi pasangan duet saya, dan Rufi menggonjreng gitar dan back vocal, sementara teman-teman yang lain cukup puas menjadi paduan suara untuk meramaikan :D

Lagu ini belum sampai pada tahap recording, mudah-mudahan bisa, suatu saat nanti. J

Ø  Lyric

“Kisah Kita”

Perjuangan kita, kusadari tlah menjadi kenangan
Kenangan yang indah, tak terlupakan
Kisah hidup kita kini telah menjadi berbeda
Kau dan aku semua telah terpisah

Reff :     Kawan, dengarkanlah lagu indah ini
                Yang tercipta untuk kita
Kisah hidup kita kini telah menjadi berbeda
Kau dan aku semua telah terpisah

Reff :     Kawan, dengarkanlah lagu indah ini
                Yang tercipta untuk kita
                Kawan, mungkin semua bisa terulang kembali
                Masa lalu melangkah bersama..

Mungkin kita tak lagi bersama,
Mungkin kita jauh dan berbeda,
Tapi inilah, kisah kita

Ø  The characters and supporters
Karakter-karakter yang ditampilkan disini adalah yang melatarbelakangi terciptanya lagu ini atau turut serta dalam drama ‘Kisah Kita’, berdasarkan sudut pandang saya..
Perlu diperhatikan disini, saya memperlakukan mereka semua seperti bagian dari saya sendiri, mereka, adik-adik saya, teman, dan kadang sekaligus guru saya. Orang lain mungkin melihat kami sebatas guru dan muridnya, atau Pembina dan yang dibinanya, tapi bagi saya  mereka adalah orang-orang membuat saya yakin bahwa yang paling berharga dari manusia adalah rasa kepeduliannya. Hubungan dengan mereka, atau dengan siapapun bagi saya di bumi ini adalah sebuah partnership yang mesti kita jalin secara tulus tanpa ragu bahwa semuanya akan sia-sia. Semua kejadian dan apa yang kita lakukan di dunia ini pasti ada maknanya, ya gak?
1.       Ruhuddin Firdaus (Rufi)
Awal mula memanggilnya Rufi, selain karena memang dari singkatan namanya, juga karena saya saat itu melihat kemiripan sifat Rufi dengan Raffy Ahmad, mirip kelakuannya yang …. ;), entah sekarang Rufi seperti apa. Yang jelas, saya mengenal Rufi semenjak dia masih kecil, saya sempat mengajar dia saat di sekolah dasar, dan kembali mengajarnya sat dia kelas VIII MTs Muhammadiyah Kubangkondang. Siapapun yang mengenalnya sepintas, mungkin akan langsung ‘takut dan pasrah’ untuk membuatnya diam dan mengikuti aturan. J Maklum, Rufi ini anak laki-laki pertama kebanggaan orangtuanya. Entah memang sudah takdir atau memang sudah takdir J, saya bisa ‘bertahan’ dengan Rufi sampai akhirnya saat ini berpisah. Saya beberapa kali mengalami pertengkaran dengan Rufi. Mungkin inilah saat-saat dimana kami bisa saling mempelajari diri masing-masing, mengintrospeksi diri, dan saling memaklumi dan akhirnya saling menyangi dan menerima diri kami apa adanya. Ada momen-momen yang tak bisa saya jelaskan saat menemukan inpirasi ide bersamanya. Karena sifatnya yang easy come easy go namun keras kepala, yang jika kita bisa menyikapinya secara positif, maka akan lahir sebuah ‘penemuan’. J Insya Allah Rufi saat ini sudah jauh berubah ke arah yang lebih baik, dan tekadnya untuk menempa diri dalam langkah meniti mimpinya kini dilanjutkan di Pondok Pesantren Gontor 3.

2.       Dinda Uswatun Hasanah (Deeha)
Pertama kali memanggilnya Deeha, saat dia memaksa saya membuatkannya nama beken, :P Deeha satu angkatan dengan Rufi namun besar duluan (selain besar badannya J ) di IPM, karena mengikuti event nasional IPM yaitu muktamar di Palembang. Semenjak itu, semangat ber-IPM Dinda menggebu-gebu dan menjadi motor dalam berbagai kegiatan. Badannya yang terlihat dewasa, seringkali membuat saya memperlakukannya seperti teman sebaya, sehingga membuat saya sering berkeluh kesah kepadanya hal-hal yang tidak bisa saya ceritakan kepada yang lain, walaupun entah dirinya memahaminya seperti apa saat itu. J ada saat dimana saya seolah tak bisa melakukan apa-apa saat itu tanpa bantuan Deeha. Saat ini Deeha meneruskan langkah menuju mimpinya di MAN 1 Kota Serang.

3.       Ibnu Maulana Safar (IMS)
Another freaky man! Haha. Si cool yang diam-diam tapi.. yaa begitulah ini J sangat sulit ditebak. Sampai sekarang saya masih tidak percaya pernah sering ‘mengerjainya’, padahal orang yang satu ini sangat susah diatur. J Salah satu kelebihannya adalah, kalau dia sudah dibuat yakin tentang suatu hal, maka dia akan melakukannya sampai berhasil, apapun yang terjadi. Saat ini IMS (nama panggilan saya padanya yang sempat dia baca jadi ‘Imas’ :D) melanjutkan langkah kakinya di SMAN 4 Pandeglang.

4.       Mufita Hafidhah (Mooveed)
Si perempuan perkasa ini seangkatan dengan Rufi dan Deeha sejak di MI Muhammadiyah Kubangkondang. Yakinkan saja padanya tentang visi kita maka dia akan menjadi ‘bemper’.  Dia akan melakukan pekerjaan yang tak dikerjakan oleh teman-temannya. Mooveed adalah salah satu sosok yang membuat saya berpikir bahwa kepribadian manusia sangatlah kompleks. Saat ini Mooveed melangkah bersama Deeha di MAN 1 Kota Serang.

5.       Mulyana (Sumusky)
Mulyana adalah adik secara pertalian darah maupun di organisasi sekaligus teman sepermainan, sehingga banyak sekali kejadian gila dan ajaib yang saya lakukan bersamanya dan Hazusea. Bahkan nama ‘Sumusky’ dan ‘Hazusea’ pun lahir karena kegilaan itu. Salah satu kegilaan kami yang terabadikan adalah sebuah video saat kami menyanyikan lagu ‘Kereta Malam’. Saat ini Mulyana meneruskan langkah kakinya di Ma’had Sa’id bin Zaid Batam, Kepri.
6.       Imastuti (Imuz)
Si kecil mungil yang sering saya panggil anak TK ini J memang sering bikin rame, apalagi ditambah kehadiran Yuli. Kegilaannya difoto membuat obsesi memotret saya tersalurkan dan sering membuatnya yang tadinya antusias menjadi lemas. Haha. Saat ini Imuz meniti mimpinya di Ibukota. Entah sudah sampai mana. J

7.       Riki Mahesa
Jika ada orang yang sering saya ajak berantem tapi sering saya andalkan dialah Riki. Sifatnya yang easy going dan fleksibel membuat saya sering melewatkan moment penting dengan bantuannya. Saat ini Riki masih meniti mimpinya juga, entah sudah sampai mana pula. J

8.       Yuli Sulistiani
Si rame yang satu ini membuat hari-hari saya sepi sekarang. Sifatnya yang ceria dan rame memang membuat hidup suasana. Sering jadi objek becandaan karena ramenya itu. :D

Ah, membicarakan mereka memang tidak ada habisnya. Yang saya ceritakan diatas adalah hanya sekelumit kisah indah yang saya lewatkan bersama mereka. Mereka yang saya ekspos itu adalah para tokoh utama ‘Kisah Kita’. Nama-nama lain tidak kalah pentingnya dalam hidup saya di sepenggal lagu ‘Kisah Kita’ dan dramanya itu, hanya saja tangan saya mulai pegal untuk tidak hanya menuliskan namanya saja… J

9.       Yosi Lionita (Hazusea)
10.   Septia Devi, Gina Stefani, Mae, Ita Puspitasari, Nida Alfaini, Lia Fauziah, Mega Utami, Rifki FH, Nursyifa, Denny Nurfatwa, Nadia Hasanaturrohmah, Pepi Hermawan, Icha Choirunnisa, Amalia Nurrohmawati, Yuniawati M, dll.
11.   Ade Sumiati, Nurmala, Choliah, Ika Wartika, Aris Andani, Budiyanto, Devi Pudiana, TB. Carlos, Widi dan anak-anak PR IPM MTsM, PR IPM MAM, PC IPM, PD IPM Pandeglang, periode 2012-2014 lain.
12.   Teman sepermainan, satu almamater, dan pihak-pihak lain.



Ø  Mean
Makna dari lagu ini adalah untuk mengenang indahnya perjuangan bersama-sama, dan bahwa perjuangan sejati itu tidak memiliki akhir, selama kita masih memiliki rasa peduli.
Mengenang perjuangan berarti menambah kembali amunisi untuk kembali berjuang, untuk bangkit bersama-sama, menemukan mimpi masing-masing dengan saling peduli.


Sekian..

4 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. Aku boleh tanya, apa artinya sumusky?

    ReplyDelete
  3. Aku boleh tanya, apa artinya sumusky?

    ReplyDelete
    Replies
    1. itu singkatan nama orangtuanya, di akhiri kata 'sky' (langit)

      Delete