Ini bukan nomor buntut togel !
Ya, ini plat kendaraan bermotor. Lebih tepatnya, ini nomor polisi bus AC –
Ekonomi jurusan Yogyakarta – Merak yang akan ku ingat seumur hidupku! Beuh …
Hari itu, antara sadar dan tidak,
daku sudah terdampar di Jogja (kembali), mengitari Kota Jogja dengan
transjogja, lengkap dengan bonus nyasarnya, mengirup udara pagi Mandala Krida, padahal
dua hari sebelumnya masih seperti niat gak niat berangkat ke Jogja terkait
dengan budgeting dll, seperti perjalanan ke Jogja untuk urusan IPM seperti
tahun 2010 lalu, selalu ada pertolongan di detik-detik terakhir, entah itu
tebengan atau kucuran dana tanpa diduga-duga (biasa, yang muda kan yang suka
minta, hehe).
Intinya, ini perjalanan ke luar
kota (provinsi) ku yang paling gak niat, packing hanya dua jam sebelum
keberangkatan, untuk acara 4 hari, untuk agenda rapat dan jalan-jalan, hehe.
Yupz, seperti biasa, kebanyakan
jalan-jalan ku dilakukan karena sekalian urusan organisasi, kerjaan, tugas,
dll. Karena, biasanya lebih terasa bermakna jalan-jalan sekalian ngerjain ini,
ngehadirin itu, ngelakuin anu, dst, daripada hanya sekedar jalan-jalan. Dan
kali ini, jalan-jalan ku sekalian mengikuti Rakernas IPM 2013 di Kampus UAD
Jogja (baru ngeh, kalo ternyata kampus UAD ada 6, hehe).
Setelah berbagai agenda, di
berbagai tempat, berbagi informasi, sharing pengetahuan, diskusi budaya,
curi-curi pandang, tebar-tebar pesona, cari-cari perhatian (ehm) dan
tukar-tukar no HP dan email dengan peserta-peserta lain se-Indonesia (ini nih
yang bikin excited kalo ikutan acara sekaliber nasional, bisa dapat kenalan
dari ujung timur sampe ujung barat Indonesia), jalan-jalan, makan-makan, dll,
kami pulang, dan cerita selesai.
He, gak ding, sebenernya banyak
adegan-adegan lucu, yang sayang kalo gak di Bahas, karena memang sebenernya
postingan ini tidak lain dan tidak bukan adalah rekaman jejak kegiatan RAKERNAS
IPM 2013 yang daku saking pengennya bikin tapi tidak ingin dari sisi
berat-beratnya, melainkan sisi-sisi konyol dan nyelenehnya, yang sebenernya
mungkin bagi sebagian orang gak penting, tapi sebenernya bagi daku sangat
penting, karena sebenernya daku sangat pengen menceritakannya, dan sebenarnya
daku bingung kenapa bisa ngomong panjang lebar dengan kata sebenarnya yang sebenarnya, halah, ya sudah, kita mulai saja !